Kelas Menengah dan Ketidakstabilan Ekonomi: Mengapa Mereka Tidak Lagi Menjadi Tulang Punggung Perekonomian?

Ardian Fikri Rizki, S.M., M.M
5 min readSep 10, 2024
Photo by William Manuel Son on Unsplash

Kelas menengah di Indonesia selalu dianggap sebagai kekuatan pendorong utama ekonomi, terutama karena mereka merupakan kelompok yang paling banyak berkontribusi terhadap konsumsi domestik, salah satu pilar utama Produk Domestik Bruto (PDB). Namun, dalam beberapa tahun terakhir, banyak ekonom dan pengamat sosial mulai memperhatikan bahwa kelas menengah tidak lagi memiliki peran yang sama kuatnya dalam menggerakkan perekonomian seperti sebelumnya. Mengapa ini terjadi? Apa saja faktor yang menyebabkan kelas menengah Indonesia menghadapi ketidakstabilan ekonomi dan bagaimana dampaknya terhadap ekonomi nasional secara keseluruhan?

Artikel ini akan mengeksplorasi alasan-alasan mengapa kelas menengah tidak lagi menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia, dari tekanan inflasi, ketidakpastian pekerjaan, hingga pengaruh globalisasi dan perubahan sosial. Sebagai praktisi ekonomi, saya akan membahas tren dan data terbaru untuk memberikan pandangan komprehensif tentang situasi ini, serta menawarkan beberapa solusi potensial yang dapat dilakukan untuk mendukung kelas menengah.

Definisi dan Peran Tradisional Kelas Menengah

Sebelum mendalami faktor-faktor yang menyebabkan melemahnya peran kelas menengah dalam ekonomi, penting…

--

--

Ardian Fikri Rizki, S.M., M.M

A Lifelong Learner in the Fields of Business, Economics, Technological Innovations, and Political Discourse.