Konsumsi di Bawah Bayang-Bayang Krisis: Dampak Sosial dan Psikologis Doom Spending pada Masyarakat Kelas Menengah di Indonesia

Ardian Fikri Rizki, S.M., M.M
5 min readOct 9, 2024
Photo by Frugal Flyer on Unsplash

Pendahuluan

Doom spending, atau belanja bencana, adalah fenomena yang muncul ketika individu atau kelompok masyarakat secara impulsif meningkatkan konsumsi sebagai respons terhadap ketidakpastian atau ancaman krisis. Meskipun terlihat sebagai keputusan konsumsi yang tidak rasional, doom spending sering dipicu oleh dorongan psikologis dan ketidakpastian ekonomi yang tinggi. Pada konteks Indonesia, fenomena ini menjadi semakin relevan ketika melihat bagaimana krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 mempengaruhi pola konsumsi masyarakat, khususnya kelas menengah. Kelas menengah, yang umumnya dianggap sebagai penopang stabilitas ekonomi dan pertumbuhan konsumsi domestik, menunjukkan perubahan perilaku yang signifikan di tengah ketidakpastian yang berkepanjangan.

Artikel ini berusaha untuk mengkaji dampak sosial dan psikologis dari doom spending pada masyarakat kelas menengah di Indonesia. Dengan menggunakan kerangka teori perilaku konsumen dan konsep dari psikologi ekonomi, tulisan ini akan menganalisis bagaimana doom spending tidak hanya memengaruhi kondisi finansial individu, tetapi juga menciptakan dampak sosial yang lebih luas, seperti perubahan persepsi stabilitas, pola interaksi sosial…

--

--

Ardian Fikri Rizki, S.M., M.M

A Lifelong Learner in the Fields of Business, Economics, Technological Innovations, and Political Discourse.